Senin, 04 September 2017

Filosofi Mengenai Sedulur Papat Limo Pancer

Filosofi Mengenai Sedulur Papat Limo Pancer – Bila Anda yaitu orang-orang Jawa pasti akan tidak asing dengan sedulur papat limo pancer bukan? Iya, hal semacam ini nyaris jadi bahasan yang senantiasa hangat. Tetapi seringkali ali alami masalah untuk menjelaskannya, di mana sedulur papat limo pancer hingga saat ini masih tetap jadi misteri. Diluar itu di masa yang serba moderen ini pasti begitu kurang cocok bahasan ini bila dikait-kaitkan. Lantas hasil dari bahasan sedulur papat limo pancer ini apa? Ada tidak nilai positif dengan bhs ataupun keuntungan diri? Hal itu tidak jadi perlu sekali lagi, karna orang-orang Jawa begitu melindungi serta “mempercayai” suatu hal hal yang dipandang warisan nenek moyang. 

Filosofi Mengenai Sedulur Papat Limo Pancer


Sedulur papat limo pancer demikian fenomenal sampai hingga saat ini diperdebatkan terutama orang-orang Jawa. Bila masalah pemahaman memanglah mesti dihubungkan dengan ilmu dan pengetahuan, tetapi hingga sekarang ini untuk bahasan tentang hal semacam ini cuma atas basic logika, soalnya tak ada rujukan mutlak tentang hal semacam ini. Pasti hal semacam ini juga akan alami masalah, bagaimana tidak? Iya, suatu hal bila cuma didasarkan logika tidak ada konteks tekstual jadi akan tidak ada jalan keluar kajian. 

Jadi bahasan juga akan suatu hal bila ada bukti autentik (tekstual) dsb jadi kajian juga akan suatu hal dapat menjangkau titik temu. Seperti bila mengulas mengenai hukum-hukum agama, jadi sebagai pijakan kuat yaitu kitab suci, karna umumnya sumber hukum dari semua hukum keberagamaan yaitu kitab suci. 

Tetapi bila kita tarik rangkuman juga akan pemahaman tentang sedulur papat limo pancer sebagai pijakan paling utama rujukannya dari tempat mana? Tak ada bukan? Nah, ini sebagai masalah paling utama untuk menjangkau titik temu. 

Tetapi tak ada kelirunya juia kita ulas sedikit meskipun pijakannnya datang dari logika. Baiklah, menurut pengalaman dari penulis, sesudah memperoleh sebagian bahan bahasan dari sesepuh Jawa, pada akhirnya menyimpulkan suatu hal juga akan info tentang sedulur papat limo pancer. Dalam kesempatan ini penulis menyimpulkan kalau sedulur papat limo pancer digolongkan dengan arti Watman, Wahman, Rahman serta Ariman 

Watman yaitu dimaknai juga akan menahan untuk keluarkan bayi pertama kalinya. Ini umumnya di kaitkan perasaan pertama kalinya ibu dengan calon jabang bayi. Watman ini begitu memastikan awal lahirnya bayi, karna ini yaitu teknik alamiah dari ibu untuk sistem pengeluaran bayi. 

Wahman adalah terbukanya kawah, jalan bayi atau jalan lahir paling utama bayi. Atau dalam bhs medisnya yaitu liang vagina. 

Rahman adalah darah yang keluar dalam sistem keluarnya bayi. Meskipun berlainan dengan makna menurut bhs arab tetapi hal semacam ini apa yang ada berdasar pada sumber sesepuh Jawa. 

Ariman yang berarati placenta atau ari-ari yang keluar berbarengan dengan si jabang bayi. Tak tahu dari tempat mana bhs ini didapat, tetapi bukanlah maksud dibuat-buat, jadi berikut bhs ynag digunakan oleh beberapa pakar kejawen. 

Bahasan diatas telah berkaitan dengan sedulur papat (dalam bhs Indonesia yaitu jumlah bilangan empat). Lantas limo (bilangan lima) bahasannya di mana? Iya, limo pancer bermakna bayi itu. Jadi istilahnya papat limo pancer yaitu saat telah ada empat itu jadi terjadi hal ke-5, bermakna lengkaplah. 

Tetapi terdapat banyak pro-kontra samapi saat ini masalah bahasan ini. Di mana ada seseorang pakar tafsir moderen yang menyebutkan kalau sedulur papat limo pancer adalah terkait dengan elemen-elemen alaman. Papat bermakna empat elemet yakni angin, tanah, api serta udara. Jadi bila seorang kuasai empat elemen itu jadi orang itu juga akan jadi orang yang prima. 

Tetapi menurut pakar itu yang disebut dengan empat elemen bukanlah berararti betul-betul kuasai juga akan angin, tanah, api serta udara. Yang disebut yaitu orang itu dapat mengatur udara nafsu yang ada pada hati serta fikirannya. Kesimpulannya yakni jika seorang itu dapat kuasai serta mengatur diriny jadi begitu berkemungkinan besar jadi pribadi yang prima. 

Apakah Anda sempat mendengar orang shalat dapat sampai di Makkah dalam sekedipan mata meskipun dianya ada jauh dari tanah suci? Tidak mungkin? Sesungguhnya tidak. Mengapa dapat sekian? Karna kunci seorang jadi pribadi prima serta dapat lakukan suatu hal dibatas kekuatan dianya yaitu jika dia paham sedulur papat limo pancer atau dia dapat mengandalikan semua elemen dalam dianya.
loading...
Previous Post
Next Post

post written by:

0 komentar: