Bongkar rahasia dan Kupas Tuntas Ilmu Cetik dan Leak Bali Sering kita mendengar kata ‘Leak’, serta tentu segera terbayang hal yang menyeramkan. Namun apa sesungguhnya leak itu?
Sebenarnya leak adalah satu pengetahuan kuno yang diwariskan oleh leluhur Hindu di Bali. Apakah leak itu ada? Benarkah leak itu sukai menyakiti?
Leak itu sesungguhnya yaitu sistem pengetahuan yang cukup bagus untuk yang tertarik serta pada umumnya leak itu tidak menyakiti. Karna pengetahuan leak juga memiliki tata langkah serta norma sendiri, jadi tidak gampang pelajari pengetahuan leak ini, diperlukan kemampun yang sempurna untuk pelajari pengetahuan leak.
Dalam pandangan orang-orang umum sering leak dicap menyakiti bahkan juga dapat membunuh manusia, walau sebenarnya tidak sesuai sama itu. Pengetahuan leak ini sesungguhnya sama juga dengan pengetahuan yang lain yang ada dalam lontar-lontar kuno Bali. Yang menyakiti itu pengetahuan teluh atau nerangjana, berikut pengetahuan yang berbentuk negatif, spesial untuk menyakiti orang berikut yang dimaksud pengiwa.
Pengetahuan leak adalah pengetahuan yang cukup rahasia. Pada jaman dulu pengetahuan leak tidak dapat dipelajari oleh sembarang orang, karenan pengetahuan ini berperan jadi pertahanan serangan dari musuh. Orang Bali Kuno yang pelajari pengetahuan ini yaitu beberapa beberapa pejabat raja dibarengi dengan bawahannya. Maksudnya adalah untuk jadi pengetahuan pertahanan dari musuh terlebih serangan dari luar serta dalam pelajari pengetahuan ini mesti pilih tempat yang cukup rahasia.
pengetahuan leak, endih leak
Apakah itu ‘Endih’ leak?
Seperti yang disebutkan di atas leak itu memanglah ada sesuai sama tingkatan ilmunya termasuk juga dengan endih leak. Endih leak ini umumnya keluar ketika latihan atau tengah bercengkrama dengan leak yang lain baik semacam ataupun lawan type. Endih keluar saat malam hari, terutama larut malam. Harinya juga hari spesifik tidak kebanyakan orang dapat menggerakkan untuk lakukan pengetahuan itu.
Endih ini dapat berbentuk fisik atau jnananya (rohnya) sendiri, karna pengetahuan ini tidak dapat disamaratakan untuk yang pelajarinya. Untuk yang baru-baru belajar, endih itu yaitu lidahnya sendiri dengan memakai mantra atau mungkin dengan fasilitas.
Dalam menggerakkan pengetahuan ini diperlukan sedikit upacara. Sedang yang lewat jnananya (rohnya), aktor memakai sukma atau intisari jiwa pengetahuan leak. Hingga terlihat seperti endih leak, walau sebenarnya raganya berdiam dirumah. Yang jalan cuma jiwa atau sukma sendiri.
Bentuk endih leak ini beragam macam sesuai sama tingkatannya. Ada seperti bola, kurungan ayam, bergantung pakem (norma yang digunakan). Pengetahuan ini memegang norma yang perlu dipatuhi oleh penganutnya.
Endih leak ini mempunyai sifat gelombang elektromagnetik memiliki daya magnet. Saat ada seorang yang kebetulan memandangnya jadi tidaklah perlu waswas. Berlaku sewajarnya saja. Bila takut memandangnya, ucapkanlah nama Tuhan. Endih ini tidak mengakibatkan panas. Endih leak berbentuk niskala, tidak dapat dijamah.
Memahami dari pengetahuan leak
Pada intinya, pengetahuan leak yaitu pengetahuan kerohanian yang mempunyai tujuan untuk mencari pencerahan lewat aksara suci. Dalam aksara Bali tak ada yang dimaksud leak.
Yang ada yaitu “liya, ak” yang bermakna lima aksara (memasukan serta keluarkan kemampuan aksara pada badan lewat tata langkah spesifik).
Lima aksara itu yaitu Si, Wa, Ya, Na, Ma.
- Si yaitu mencerminkan Tuhan
- Wa yaitu anugrah
- Ya yaitu jiwa
- Na yaitu kemampuan yang menutupi kecerdasan
- Ma yaitu egoisme yang membelenggu jiwa
Kemampuan aksara ini dimaksud panca gni (lima api). Manusia yang pelajari kerohanian apa sajakah, jika menjangkau puncaknya dia pastinya akan keluarkan sinar (aura). Sinar ini keluar lewat lima pintu indria badan yaitu telinga, mata, mulut, ubun-ubun, dan kemaluan.
Pada prinsipnya, pengetahuan leak tidak pelajari bagaimana caranya menyakiti seorang. Yang dipelajari yaitu bagaimana memperoleh sensasi saat bermeditasi dalam perenungan aksara itu.
Saat sensasi itu datang, jadi orang itu dapat berjalan-jalan keluar badannya lewat ngelekas atau ngerogo sukmo. Kata ngelekas berarti kontaksi batin supaya tubuh astra kita dapat keluar. Ini juga argumennya orang ngeleak. Jika tengah menyiapkan puja batinnya dimaksud angeregep pengelekasan. Hingga disini roh kita dapat berjalan-jalan berbentuk sinar yang umum dimaksud endih.
Bola sinar melesat secara cepat. Endih ini yaitu sisi dari tubuh astral manusia (tubuh ini tidak dibatasi oleh ruangan serta saat) Disini aktor dapat nikmati keindahan malam dalam dimensi batin yang beda. Janganlah salah, dalam dunia pengeleakan ada kode etiknya. Sebab tidak kebanyakan orang dapat lihat endih. Juga tidak asal-asalan berani keluar dari badan kasar bila tak ada kebutuhan menekan.
Ketentuan yang beda ada juga seperti tidak bisa masuk atau dekat dengan orang mati. Orang ngeleak cuma jalan di kuburan (pemuwunan). Jika ada mayat baru, anggota leak harus datang ke kuburan untuk memberi doa supaya rohnya memperoleh tempat yang baik sesuai sama karmanya. Begini bunyi doa leak memberi karena :
ong, gni brahma anglebur panca maha butha, anglukat sarining merta. mulihankene kite ring betara guru, tumitis kita dadi manusia mahatama. ong rang sah, prete namah.
Lalu dari sinilah pandangan orang pemula bermunculan, yang menyebutkan kalau leak ke kuburan menelan atau tingkatkan pengetahuan. Mengapa mesti di kuburan? Memahami leak yaitu apapun status dirimu jadi manusia, orang sakti, sarjana, kaya, miskin, juga akan selesai di kuburan.
Di Bali kuburan disebutkan keramat, karna seringkali keluar beberapa hal yang menyeramkan. Ini karena sebab kita tidak sering buka lontar tatwaning ulun setra. Hingga kita tidak paham sesungguhnya kuburan yaitu tempat yang terbaik untuk bermeditasi serta memberi karena doa. Sang Buda Kecapi, Mpu Kuturan, Gajah Mada, Diah Nateng Dirah, Mpu Bradah, semuanya memperoleh pencerahan di pekuburan. Di Jawa kebiasaan ini dimaksud tirakat.
7 tingkatan pengetahuan leak
Leak juga memiliki terbatasnya bergantung dari tingkatan rohani yang dipelajari. Ada tujuh tingkatan leak.
1. Leak barak (brahma). Leak ini baru dapat keluarkan sinar merah api.
2. Leak bulan,
3. Leak pemamoran,
4. Leak bunga,
5. Leak sari,
6. Leak cemeng rangdu,
7. Leak siwa klakah. Tingkatan berikut yang teratas. Sebab dari ke-7 cakranya keluarkan sinar yang sesuai sama kehendak batinnya.
Tiap-tiap tingkat memiliki kemampuan sendiri. Di sinilah penganut leak seringkali terkecoh, saat emosinya labil pengetahuan itu dapat membabi buta atau bumerang untuk dianya. Sampai kini leak jadikan kambing hitam jadi biang ketakutan dan sumber penyakit, atau aji ugig untuk beberapa orang.
Sesungguhnya ada aliran yang memanglah spesial pelajari pengetahuan hitam yang dimaksud penestian. Pengetahuan ini memanglah didesain bagaimana buat celaka, sakit, dengan kemampuan batin hitam.
Pewarisan pengetahuan leak sampai sekarang ini ini masih tetap ada, karna jadi langkah untuk melestarikan budaya Hindu di Bali.
loading...
0 komentar: